"Bapak Presiden memerintahkan kepada kita, terutama di Kemenko PMK meminta tingkat kemiskinan ekstrem nol persen pada tahun 2024, yaitu 6 tahun lebih cepat dari target agenda (SDGs)," katanya.
Sesuai Instruksi Presiden No.4/2022, kemiskinan ekstrem merupakan persoalan multidimensi yang harus diselesaikan secara sinergi dan terpadu. Yaitu dengan mengerahkan seluruh sumber anggaran baik APBN, APBD, APBdes dan sumber lainnya yang sah.
Serta pelibatan seluruh pihak pemerintah pusat, pemerintah daerah, civitas akademik, dan non pemerintah. Hal ini dilakukan agar persoalan yang dihadapi penduduk miskin ekstrem seperti keterbatasan kebutuhan dasar, rendahnya pendidikan.
Kemudian rendahnya tingkat kesehatan, terbatasnya akses air bersih, rumah tidak layak huni. Berikutnya terbatasnya akses ekonomi dapat terentaskan jika diintervensi secara gotong royong oleh berbagai pihak.
Guna mewujudkan konvergensi dalam upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem semua pihak diminta menggunakan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Hal ini sebagaimana yang diperintahkan Presiden Joko Widodo.
"Upaya konvergensi penghapusan kemiskinan ekstrem mulai menunjukkan hasil," ujar Muhadjir. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan ekstrem September 2022 sebesar 1,74 persen.
Angka tersebut turun 0,3 persen dari 2,04 persen di Maret 2022. Menko Muhadjir juga mengatakan, dua program dalam memberantas kemiskinan ekstem adalah mengakhiri stunting dan membangun infrastruktur yang dibutuhkan daerah.
Pemerintah juga memiliki perhatian sangat tinggi terhadap upaya untuk membangun infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat bawah. Yaitu mencakup jaringan komunikasi, jaringan transportasi di tingkat paling bawah.
Selain itu pengadaan air minum, pengadaan air bersih, sanitasi, kemudian diperkuat dengan pembangunan posyandu dan puskesmas yang representatif. Menko Muhadjir mengatakan, target penurunan kemiskinan ekstrim nol persen sangat sulit.
“Mengingat masih ada beberapa daerah di Indonesia yang masih sulit dijangkau. Kita harapkan target kemiskinan ekstrem nol persen tercapai atau paling tidak mendekati nol persen," ucapnya. (*)