Pengembangan Kreativitas Seni Berbasis Kearifan Lokal sebagai Implementasi Konsep Budaya dan Tri Dharma

×

Pengembangan Kreativitas Seni Berbasis Kearifan Lokal sebagai Implementasi Konsep Budaya dan Tri Dharma

Bagikan berita
Hengki Armez Hidayat, S.Sn., M.Sn. |Kegiatan siswa SD|
Hengki Armez Hidayat, S.Sn., M.Sn. |Kegiatan siswa SD|

Oleh: Hengki Armez Hidayat, S.Sn., M.Sn

KEBUDAYAAN merupakan sebuah konsep yang membentuk aktivitas interaksi manusia, baik dalam bentuk aktivitas interaksi manusia dengan manusia, manusia dengan Sang Pencipta dan manusia dengan segala hasil “ciptaanNya”. Ia merupakan suatu hubungan yang kompleks dan saling menyangga kelansungan hidup manusia. Adapun hubungan yang kompleks dan saling menyangga dimaksud mengenai hubungan unsur-unsur kebudayaan.

Menurut Koentjaraningrat, ada tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal yaitunya; sistem bahasa, sistem pengetahuan, sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian hidup, sistem religi, dan kesenian.

Menurut ilmu antropologi, “kebudayaan” adalah seluruh sistem gagasan, tindakan serta hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dibuat dan didapatkan manusia melalui proses belajar (Koentjaraningrat, 2009).

Kesenian sebagai salahsatu unsur kebudayaan menjadi elemen yang penting dalam membentuk kebudayaan manusia. Tindakan manusia didalam “kesenian” merupakan suatu wacana yang dilahirkan dari aktifitas interaksi manusia dengan manusia, manusia dengan Sang Pencipta dan manusia dengan segala hasil “ciptaanNya”.

Baca juga:

[caption id="attachment_35779" align="alignnone" width="675"] Kegiatan siswa SD[/caption]

Begitu juga halnya dengan pendidikan, dan menjadi tujuan utama pendidikan yaitunya membentuk karakter manusia yang seutuhnya. Pendidikan dipandang sebagai kebutuhan penting di antara kebutuhan penting lainnya. Sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang No.20, Tahun 2003.

Pasal 3 tentang fungsi pendidikan memaparkan bahwa, “Pendidikan  nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Sesuai dengan kenyataan bahwa pendidikan sangat penting bagi kehidupan dan kemajuan bangsa, pemerintah senantiasa berusaha untuk memperbaiki sistem pendidikan dari tahun ke tahun. Salahsatunya dengan melakukan penyempurnaan kurikulum pendidikan, baik dalam penerapan kurikulum 2013 maupun kurikulum “Merdeka Belajar”.

Esensi dari penerapan kurikulum 2013 ini adalah bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik saja, tetapi juga membekali peserta didik dengan keterampilan serta karakter luhur sesuai kepribadian bangsa Indonesia. Sistem pembelajaran kurikulum 2013 dirancang terpadu satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain yang memiliki tema dan saat ini dikenal dengan pembelajaran tematik.

Aktivitas pembelajaran dilakukan dengan menggunakan pendekatan sainstifik, meliputi kegiatan megamati, bertanya, mencobakan, menalar serta mengkomunikasikan guna tercapainya kopetensi peserta didik, baik secara kognitif, afektif dan psikomotor.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini