Penyimpanan Vaksin 'Tergantung' Kualitas Rantai Dingin (Cold Chain)

×

Penyimpanan Vaksin 'Tergantung' Kualitas Rantai Dingin (Cold Chain)

Bagikan berita
Vaksin yang disimpang dalam Rantai Dingin (Cold Chain) | Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional/Halonusa
Vaksin yang disimpang dalam Rantai Dingin (Cold Chain) | Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional/Halonusa

HALONUSA.COM - Minimnya ketersediaan rantai dingin (cold chain) di rumah sakit maupun puskesmas untuk menyimpan vaksin sangat berpengaruh terhadap kualitas vaksin itu sendiri.

Selain itu bisa memengaruhi bilamana melakukan vaksinasi kepada sasaran. Apabila vaksin dibawa ke luar ruangan atau lapangan untuk melakukan vaksinasi/imunisasi kepada sasaran.

Wajib bagi vaksinator membutuhkan yang disebut vaksin carrier atau termos. Walau rantai dingin (cold chain) terdiri freezer atau lemari es sebagai tempat menyimpannya.

Pasalnya, rantai dingin (cold chain) merupakan produk yang sangat sensitif terhadap suhu atau temperatur lingkungan.

Baca juga:

Baca juga: Hari ini Vaksin Corona Sinovac Tiba di Sumbar, Disimpan dalam Cold Chain

Beberapa diantaranya, protein, peptida, biologi, vaksin, enzim, mikroorganisme dan antibodi monoklonal. Tidak itu saja rantai dingin memiliki umur simpan yang pendek.

Penyimpanan yang rumit, penanganan dan sistem distribusi dengan banyak persyaratan, biaya pengiriman tinggi dan kebutuhan akan suhu lingkungan dingin yang terkontrol (Sooksriwong & Bussaparoek, 2009).

Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang mendistribusikan produk rantai dingin harus dapat memastikan bahwa produk tersebut suhunya dapat dipertahankan selama proses penerimaan, penyimpanan dan pengiriman sampai ke tangan pengguna untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.

Prosedur penerimaan produk dari prinsipal harus sesuai dengan persyaratan cara mendistribusi obat yang baik.

Baca juga: Dinkes Sumbar Siapkan 462 Tenaga Vaksinator untuk Melakukan Vaksinasi

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan
Berita Terkait
Terkini