Pertanyakan Nasib 3,2 Juta Vaksin 'Proyek' BUMN, Andre Rosiade: Perlu Strategi Agar tidak Rugi

×

Pertanyakan Nasib 3,2 Juta Vaksin 'Proyek' BUMN, Andre Rosiade: Perlu Strategi Agar tidak Rugi

Bagikan berita
Anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade. (Foto: Dok. Istimewa)
Anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade. (Foto: Dok. Istimewa)

HALONUSA.COM - Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) yang membidangi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Andre Rosiade, mempertanyakan nasib 3,2 juta dosis vaksin Sinopharm.

Pasalnya, vaksin dengan nilai yang ditaksir mencapai Rp400 miliar masih tersedia hingga saat ini. Dirinya meminta agar BUMN tak merugi.

Pada saat yang bersamaan, kata anggota DPR RI Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) tersebut, PT Bio Farma memproduksi vaksin buatan dalam negeri, yakni Vaksin BUMN pada bulan Juli 2022.

"Karena itu, perlu ada strategi agar proyek vaksin oleh BUMN Holding Farmasi ini tidak rugi," katanya, Minggu (29/5/2022).

Baca juga:

Dengan kebijakan pemerintah yang hendak mengganti status Covid-19 dari pandemi ke endemi, dirinya mempertanyakan nasib vaksin tersebut.

"Apakah ini nanti dilibatkan sebagai booster ketiga, booster keempat, atau bagaimana? Jangan sampai ini proyek merugi," kata Andre.

Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Keluarga Minang (IKM) itu mengingatkan hingga saat ini masih ada 3,2 juta dosis vaksin Sinopharm yang belum digunakan.

Vaksin itu disebut bagian dari pengadaan Vaksin Gotong Royong kerja sama BUMN Holding Farmasi dengan Sinopharm.

"Kalau dihitung angka uangnya itu Rp400 miliar. Jangan sampai ini nanti jadi temuan," kata Alumni Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Padang tersebut.

Andre Rosiade mendorong Kementerian BUMN dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bisa duduk bersama memberi solusi terbaik terhadap sisa vaksin Covid-19.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan
Berita Terkait
Terkini