Rangkiang Sebagai Salah Satu Arsitektur Bangunan Terpenting Rumah Gadang

×

Rangkiang Sebagai Salah Satu Arsitektur Bangunan Terpenting Rumah Gadang

Bagikan berita
Rangkiang Sebagai Salah Satu Arsitektur Bangunan Terpenting Rumah Gadang (Foto: Ilham Ferdiansyah/Shutterstock/Halonusa)
Rangkiang Sebagai Salah Satu Arsitektur Bangunan Terpenting Rumah Gadang (Foto: Ilham Ferdiansyah/Shutterstock/Halonusa)
HALONUSA.COM - Rumah Gadang  dibangun sebagai tempat tinggal, sebagai naungan dalam kehidupan keseharian sekaligus tempat pelaksanaan acara adat . Untuk mendukung tujuannya tersebut, Rumah Gadang  dibagi dalam beberapa jenis dan fungsi yang berbeda-beda. Jika dilihat secara keseluruhan, arsitektur Rumah Gadang  itu dibangun menurut syarat-syarat estetika dan fungsi yang sesuai dengan kodrat. Atau yang nilai-nilai kesatuan, kelarasan, keseimbangan, dan kesetangkupan dalam keutuhannya yang padu. Halaman suatu Rumah Gadang  merupakan sebuah rumah terbuka yang penting bagi suatu Rumah Gadang. Biasanya sebuah halaman pada Rumah Gadang  merupakan tempat untuk melangsungkan acara-acara pada sebuah kekerabatan. Baca Juga: Melawat Cagar Budaya Sebagai Situs Sejarah di Sumatera Barat Elemen-elemen yang terdapat pada sebuah halaman Rumah Gadang, salah satunya Rangkiang. Rangkiang merupakan suatu bangunan yang terdapat di halaman sebuah Rumah Gadang  yang berbentuk bujur sangkar dan diberi atap ijuk bergonjong yang berfungsi sebagai lumbung tempat penyimpanan padi yang didirikan di depan Rumah Gadang . Banyaknya Rangkiang serta dengan fungsi yang berbeda menunjukkan bahwa dahulunya masyarakat etnis Minangkabau adalah masyarakat yang sejahtera secara ekonomi. Rangkiang juga memperlihatkan bagaimana tingginya jiwa sosial masyarakat Minangkabau dahulunya. Ini terbukti dengan ada beberapa Rangkiang yang difungsikan untuk keperluan masyarakat banyak.

Rangkiang Dalam Kehidupan Masyarakat Minangkabau

Dalam buku Alam Takambang Jadi Guru karya A.A Navis, disebutkan ada 4 jenis Rangkiang, yaitu:

Rangkiang Sitinjau Lauik

Rangkiang Tagak Sajaja Di Tangah Sitinjua Lauik Panjapuik Si Dagang Lalu Paninjau Pincalang Masuak Dalam fungsinya Rangkiang Sitinjau Lauik yaitu tempat penyimpan padi yang akan digunakan untuk membeli barang atau keperluan rumah tangga yang tidak dapat dibikin atau dihasilkan sendiri. Untuk bentuk Rangkiang ini lebih ramping dari yang lain dan memiliki 4 tiang letaknya di tengah, diantara Rangkiang lain.

Rangkiang Sibayau Bayau

Di Kanan Si Bayau-Bayau Lumbuang Makan Patang Pagi Rangkiang si Bayau-bayau adalah Rangkiang yang berfungsi untuk pemenuhan keperluan makan sehari-hari. Desainnya dibuat gemuk dengan 6 tiang. Biasanya terletak di bagian kanan Rumah Gadang .

Rangkiang Sitenggang Lapa

Di Kiri Sitenggang Lapa Tampek Si Miskin Salang Tenggang Panolong Urang Kampuang Di Musim Lapa Gantuang Tungku Dahulu, tekonologi pertanian masih sangat tradisional. Musim bercocok tanampun masih tergantung pada musim hujan. Sehingga ketika sempat terjadi gagal panen, maka terjadilah musim paceklik, dimana masyarakat susah mendapatkan makanan. Ketika musim paceklik tiba, disanalah kemudian isi Rangkiang ini dipergunakan. Rangkiang ini merupakan penolong disaat masa sulit, tidak hanya bagi pemilik Rumah Gadang  tapi kerapkali dipinjam-pinjamkan apda masyarakat sekitaryang juga kekurangan makanan. Rangkiang ini memiliki bentuk persegi dengan 4 tiang. Biasanya terletak di sebelah kiri.

Rangkiang Kaciak

Lumbuang Kaciak Salo-Manyalo Tampek Manyimpan Padi Abuan Kaciak berarti kecil. Rangkiang ini memang dibuat paling kecil dari yang lainnya. Disinilah padi abuan disimpan. Bila saat bertanam tiba, padi ini diambil untuk disemai. Bangunan kecil ini biasanya terletak diantara ketiga Rangkiang lainnya yang lebih besar.

Baca Juga: Fungsi Rumah Gadang Sebagai Manifestasi Kehidupan Masyarakat Minangkabau

Meskipun sekarang sudah tidak ada lagi yang yang menggunakan Rangkiang, karena memang mendapatkan beras di pasar-pasar sudah sangat mudah. Serta menyimpan dalam bentuk uang tabungan tentunya lebih fungsional dari pada padi. Namun setidaknya kebiasaan menabung dan berjaga-jaga bahkan kemungkinan terburuk sekalipun. (*) Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini