Reaksi Kepala MTsN di Padang soal Tragedi Siswa Tusuk Teman: Tidak Ada Apa-apa

Reaksi Kepala MTsN di Padang soal Tragedi Siswa Tusuk Teman: Tidak Ada Apa-apa
Pelajar MTsN korban penusukan teman dilarikan ke Puskesmas Bungus, Padang, Senin (22/11/2021). (Foto: Dok. Polsek Bungtekab)
HALONUSA.COM - Pihak Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 7 Padang angkat bicara soal tragedi ribut-ribut dua pelajar hingga salah satunya mendapatkan tusukan senjata tajam.

Kepala MTsN 7 Padang, Edi Hadison bahkan tidak menjelaskan secara gamblang penyebab perkelahian dua siswa berinisial IAF (15 tahun), dan LNG (14 tahun) tersebut.

"Tidak (ada) apa-apa, kami dari pihak sekolah sedang memediasi kedua belah pihak," katanya dihubungi Halonusa.com, Selasa (23/11/2021).

Dirinya juga tak menjelaskan secara rinci penyebab perkelahian kedua siswanya. Baca juga: Gawat! Pelajar MTsN Padang Tusuk Teman Pakai Sajam saat Jam Sekolah

Pasalnya, beredar kabar permasalahan tersebut dipicu karena urusan percintaan dan cemburu dari salah satu siswa yang bertikai.

Sebelumnya, Kepala Unit (Kanit) Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Bungtekab, Iptu Wilmar Sianturi mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Senin (22/11/2021) pagi.

"Belum jelas titik masalahnya," kata Wilmar dihubungi Halonusa.com melalui pesan WhatsApp.

Dari informasi yang dihimpun pihaknya di lapangan, ungkap Wilmar, peristiwa tersebut terjadi lantaran salah paham antara korban dan pelaku.



"Selisih paham, saat ketemu di kantin sebelah sekolah saat (jam) istirahat mereka bertengkar kembali dan terjadilah penganiayaan terhadap korban," ungkapnya.

Wilmar mengatakan, korban sempat dibawa ke Puskesmas Bungus sebelum dirujuk ke RSUP Dr M Djamil Padang.

"Korban diserang menggunakan gunting, belum dapat keterangan pasti (asal usul gunting), kami tidak bisa menduga-duga," katanya.

Selain itu, polisi juga tidak menahan LNG lantaran pihak keluarga korban belum membuat laporan polisi.

"Keduanya ini satu sekolah, salah satu sekolah agama setara SMP di Bungus," ujarnya.

Kemudian, katanya, pihak keluarga pelaku juga ikut mendampingi korban untuk berobat ke rumah sakit.

"Belum kami amankan, karena laporan belum ada, pihak sekolah mengambil alih untuk menyelesaikannya bersama keluarga kedua belah pihak," tuturnya. (*)

Berita Lainnya

Index