Sejarah Cagar Budaya Batu Nisan Basurek Tanjung Bungo di Kabupaten Limapuluh Kota

×

Sejarah Cagar Budaya Batu Nisan Basurek Tanjung Bungo di Kabupaten Limapuluh Kota

Bagikan berita
Sejarah Cagar Budaya Batu Nisan Basurek Tanjung Bungo di Kabupaten Limapuluh Kota (FOTO BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Batu Nisan Basurek Tanjung Bungo di Kabupaten Limapuluh Kota (FOTO BPCB Sumbar)
Sejarah Cagar Budaya Batu Nisan Basurek Tanjung Bungo di Kabupaten Limapuluh Kota (FOTO BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Batu Nisan Basurek Tanjung Bungo di Kabupaten Limapuluh Kota (FOTO BPCB Sumbar)

Sejarah atau Historis

Batu Basurek Tanjuang Bungo atau Koto Lamo pada faktanya adalah nisan (bagian kepala) dari makam keramat di Koto Lamo yang bagi masyarakat sekitar dikenal dengan Makam Datuak Hitam Lidah.

Deskripsi Arkeologis

Batu Basurek merupakan istilah lokal terhadap batu alam yang memiliki goresan-goresan dan atau ornamen di permukaannya.

Batu Batu basurek terbuat dari bahan batu andesit yang dipermukaan batunya terdapat pahatan yang terlihat seperti bentuk “aksara”.

Batu Basurek ini merupakan nisan makam dari salah satu tokoh di Koto Lamo yaitu Makam Datuk Hitam Lidah.

[caption id="attachment_22812" align="aligncenter" width="601"]Sejarah Cagar Budaya Batu Nisan Basurek Tanjung Bungo di Kabupaten Limapuluh Kota (FOTO BPCB Sumbar) Sejarah Cagar Budaya Batu Nisan Basurek Tanjung Bungo di Kabupaten Limapuluh Kota (FOTO BPCB Sumbar)[/caption]

Merupakan tokoh keramat yang kemudian dijadikan oleh masyarakaytsebagai tempat pemujaan, ziarah dan ritual lainnya bagi masyarakat.

Umumnya mereka kesana untuk menyembelih kambing dengan harapan supaya pertanian mereka subur.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini