Sejarah Cagar Budaya Kompleks Bunker Jepang Taluk di Kabupaten Agam

×

Sejarah Cagar Budaya Kompleks Bunker Jepang Taluk di Kabupaten Agam

Bagikan berita
Sejarah Cagar Budaya Kompleks Bunker Jepang Taluk di Kabupaten Agam(FOTO: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Kompleks Bunker Jepang Taluk di Kabupaten Agam(FOTO: BPCB Sumbar)||Sejarah Cagar Budaya Kompleks Bunker Jepang Taluk di Kabupaten Agam(FOTO: BPCB S
Sejarah Cagar Budaya Kompleks Bunker Jepang Taluk di Kabupaten Agam(FOTO: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Kompleks Bunker Jepang Taluk di Kabupaten Agam(FOTO: BPCB Sumbar)||Sejarah Cagar Budaya Kompleks Bunker Jepang Taluk di Kabupaten Agam(FOTO: BPCB S

Kota Bukittinggi sendiri kemudian dijadikan sebagai markas besar Angkatan Darat ke-25 Kekaisaran Jepang yang menguasai Pulau Sumatera.

Untuk mendukung pertahanan daerah yang dianggap strategis di sekitar Bukittinggi, maka dibangun berbagai jenis bangunan pertahanan dengan memanfaatkan tenaga kerja pribumi (Romusha).

Berdasarkan bentuk bangunannya, tempat ini hanya dijadikan sebagai tempat perlindungan komando pertahanan di sekitar daerah taluak, dengan asumsi karena tidak terdapat “spy holl” atau lubang menembak.

Deskripsi Arkeologis

Bangunan ini terletak di tengah-tengah pemukiman dekat SDN No. 39 Taluk, ± 25 m dari jalan raya Bukittinggi - Jambu Air.

Pilbox Jepang yang ada sebanyak 3 buah, dua diantaranya berbentuk sama dan satu lainnya berukuran lebih kecil dan relatif sederhana bentuknya.

[caption id="attachment_18804" align="aligncenter" width="602"]Sejarah Cagar Budaya Kompleks Bunker Jepang Taluk di Kabupaten Agam(FOTO: BPCB Sumbar) Sejarah Cagar Budaya Kompleks Bunker I Jepang Taluk di Kabupaten Agam(FOTO: BPCB Sumbar)[/caption]

Benteng I berada di belakang Kantor Desa Taluk, Benteng II berada di di samping Kantor Desa Taluk, dan Benteng III berada di halaman SDN No. 39 Taluk.

Letak ketiga benteng ini membentuk daerah segi tiga dengan jarak sekitar 25 m.

Bangunan benteng ini bentuknya menyerupai tangki Pertamina, membentuk setengah lingkaran sampai ke bagian bawah dengan panjang 7 m yang dipadu dengan bangunan berbentuk empat persegi dan datar pada bagian atasnya yang berfungsi sebagai pintu masuk.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini