Sejarah Cagar Budaya Surau Pasar atau Masjid Raya Pariaman

Cagar Budaya Surau Pasar atau Masjid Raya Pariaman
Cagar Budaya Surau Pasar atau Masjid Raya Pariaman

SEMANGAT DATA – Surau Pasar (Masjid Raya Pariaman) menjadi salah satu cagar budaya tidak bergerak yang ada di Kota Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar).

Surau Pasar atau Masjid Raya Pariaman tercatat sebagai cagar budaya di Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumbar dengan nomor inventaris 34/BCB-TB/A/07/2007.

Lokasi Surau Pasar ini tepatnya berada di Jalan M Jamil – Kelurahan Kampung Perak, Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman.

Bacaan Lainnya

Secara astronomis, cagar budaya ini berada di titik: UTM 47 M 0624574; 9930489.

Baca: Sejarah Cagar Budaya SMPN 1 Pariaman di Kota Pariaman

Sedangkan secara geografis, situs cagar budaya Surau Pasar (Masjid Raya Pariaman) berada di dataran rendah (21 m DPL).

Surau Pasar ini memiliki luas bangunan 441 meter persegi dengan lahan 62 x 55 meter (3.410 meter persegi). Objek ini dapat diakses menggunakan kendaraan roda 4 dan 2.

Pemilik Surau Pasar adalah ahli waris M Jamil, anak Nagari Pasar, dan dikelola oleh masyarakat Kampung Perak dan BPCB Sumbar.

Sejarah atau Historis

Syech M. Jamil merupakan seorang ulama dan pedagang di Pariaman yang berasal dari Tiku. Syech M. Jamil lahir sekitar tahun 1843.

Sebagai pedagang, Syech M. Jamil berdagang sampai ke Malaysia. Dalam proses berdagang ke Malaysia, Syech M. Jamil juga menuntut ilmu agama Islam di Pahang, Malaysia.

Setelah menuntut ilmu agama Islam di Malaysia, Syech M. Jamil pulang ke Tiku, dan kemudian menetap di Pariaman tepatnya di Kampung Perak Nagari Pasar.

Baca: Sejarah Cagar Budaya Eks Rumah Dinas Bupati Padang Pariaman di Kota Pariaman

Syech M. Jamil meninggal tahun 1928 dengan usia 85 tahun Untuk menyebarkan Agama Islam di Pariaman, Syech M. Jamil membangun sarana ibadah di Kampung Perak dengan nama Surau Ampaleh yang kemudian berganti nama menjadi Suaru Anjuang. Pembangunan Surau Ampaleh ini sekitar tahun 1860-1870 M.

Dengan makin bertambahnya penduduk Nagari Pasar, maka Syech M. Jamil bersama masyarakat Nagari Pasar Pariaman, membangun tempat peribadatan yang baru sekitar tahun 1300 H atau sekitar tahun 1879 M.

Pos terkait