Sejarah Hari Penerbangan Nasional 27 Oktober dan Jenis Pesawat Buatan Indonesia

×

Sejarah Hari Penerbangan Nasional 27 Oktober dan Jenis Pesawat Buatan Indonesia

Bagikan berita
Pesawat peninggalan Jepang. (Foto:Tagar/TNI AU)||Batalyon Komando 462/Paskhas mengawasi penerbangan CN235 di Bandara Oksibil | (foto:Yonko 462/Paskhas)|Helicopters EC725 Super Cougar – Andalan SAR Tempur Paskhas TNI AU
Pesawat peninggalan Jepang. (Foto:Tagar/TNI AU)||Batalyon Komando 462/Paskhas mengawasi penerbangan CN235 di Bandara Oksibil | (foto:Yonko 462/Paskhas)|Helicopters EC725 Super Cougar – Andalan SAR Tempur Paskhas TNI AU

HALONUSA.COM - Sehari menjelang Sumpah Pemuda, 27 Oktober 1945 tepat sebagai Hari Penerbangan Nasional, 27 Oktober 1945. Bermula 71 tahun lalu kelahiran Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU), diawali dengan nama Badan Keamanan Rakyat (BKR) dibentuk pada 23 Agustus 1945, yang kemudian berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), pada tanggal 5 Oktober 1945. Pada masa itu pasukan udara tergabungTKR yang di pimpin oleh Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma dan kemudian ditandai Hari Dirgantara Indonesia.

Hingga saat ini perkembangan penerbangan Indonesia sangat berkembang pesat atas keberanian, semangat perjuangan Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI). Pemerintah Indoenesia dalam masa ke masa tidak hanya mengandalkan peran dari Angkatan Udara sebagai fisik tetapi juga melancarkan perjuangan diplomatik antar negara di dunia.

Peran penerbangan sangat penting bagi Indonesia, mulai dari mengantar presiden untuk lawatan ke sejumlah negara, mengangkut pasukan, diplomat, bahkan sampai mengangkut logistik pasukan termasuk ke daerah yang terdampak bencana. Ini kemudian Angkatan Udara secara tajam di segani di dunia dan kawasan Asia.

Penerbangan Indonesia sebelum menasbihkan diri dalam industri pesawat terbang dan termasuk pemilik industri pesawat terbang satu-satunya di kawasan Asia Tenggara, PT Dirgantara Indonesia (PT. DI), tidak terlepas dari semangat membara tentara saat berada di Pangkalan Maguwo, Yogyakarta untuk menerbangkan pesawat Cureng dengan corak bulat merah putih, 27 Oktober 1945 untuk membakar semangat sumpah pemuda di Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober pada tahun itu.

Baca juga:

Sosok Komodor Udara Agustinus Adisutjipto dengan nama akrab disebut Pak Adi merupakan satu-satunya penerbang di Pangkalan Maguwo. Agustinus Adisutjipto terbang dengan Cureng Merah Putih hingga menari-nari di Angkasa Pangkalan Maguwo, decak kagum yang menonton dan sorak sorai kegembiraan menggema, ini kemudian cikal pesawat Indonesia berlambang Merah Putih mengangkasa di bumi Indonesia yang merdeka.

Industri Pesawat Indonesia

Indonesia merupakan negara pertama yang memiliki industri pesawat di Asi Tenggara, yang kemudian kita kenal dengan sebutan PT. Dirgantara Indonesia (PT. DI) yang didirikan pada 1976. Penciptaan pesawat pertama kali di Indonesia tidak terlepas dari peran BJ Habibie, Presiden Direktur Pertama sekaligus pengembang.

Perusahaan Dirgantara Indonesia dalam perjalanannya sukses membuat peralatan tempur atau ranpur untuk tentara nasional Indonesia, mulai dari transportasi udara hingga helikopter. Bahkan tidak tanggung-tanggung sejumlah industri pesawat seperti Fokker, General Dynamic, Airbus dan Boeing menggandeng Dirgantara Indonesia sebagai sub-kontraktor.

Jenis Pesawat Buatan Indonesia

Helikopter AS565 MBe

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini