HALONUSA.COM - Istilah Hari Buruh Sedunia atau yang lebih dikenal dengan sebutan May Day atau Labor Day, diperingati pada tanggal 1 Mei setiap tahunnya dan 2023 ini jatuh pada hari Senin.
Pada penanggalan kalender Masehi, 1 Mei 2023 ditetapkan sebagai tanggal merah atau hari libur. Dapat diartikan bahwa semua aktivitas terkait sekolah, pekerja pemerintahan dan lainnya diliburkan.
Kenapa setiap peringatan May Day diabadikan sebagai tanggal merah atau hari libur? ternyata ada sejarah dibalik pemilihan Hari Buruh Sedunia pada 31 Mei tersebut, simak penjabarannya pada artikel ini.
Untuk diketahui, pentingnya Hari Buruh Sedunia diperingati untuk menghargai jasa para pekerja atau pun gerakan buruh di banyak negara. Termasuk Indonesia, bahkan sejak era reformasi sudah dirayakan di banyak kota.
Pada artikel ini, terdapat informasi terkait cara memperingati May Day atau Hari Buruh Sedunia pada 31 Mei 2023.
Sebelum itu, ketahui dulu sejarah singkat terkait istilah Labor Day tersebut bagi semua kalangan, baik di negara Indonesia sendiri atau pun secara internasional di mata dunia.
Sejarah May Day Hari Buruh Sedunia 1 Mei
Penetapan 1 Mei sebagai Hari Buruh Sedunia sudah dilakukan sejak abad ke-19, berdasarkan pergantuan musim semi di Amerika Serikat untuk merayakan dedikasi para pekerja yang telah memberikan waktunya selama 8 jam sehari.Ketentuannya kemudian ditandai dari sebuah federasi internasional, berdasarkan kelompok sosialis setelah terjadinya peristiwa Kerusuhan Haymarket di Chicago pada tahun 1886. Selanjutnya ketika abad 20 hadir, penanggalan 1 Mei langsung ditentukan.
Tidak hanya Amerika yang merayakannya saat itu, beberapa negara komunis juga turut berkontribusi. Negara tersebut bahkan menetapkan penanggalan setiap 1 Mei sebagai hari libur secara luas, dengan alasan menghindari pendapat terkait kerusuhan tahun 1886 menurut portal Office Holidays.
Sementara di Indonesia sendiri, penetapan May Day atau Hari Buruh Sedunia sebagai penanggalan libur tanggal merah baru disepakati pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahun 2013 silam.
Editor : Redaksi
