HALONUSA.COM- Kasus positif Covid-19 Sumatera Barat (Sumbar) mencapai 63.153 berdasarkan data yang dilansir dari laman corona.sumbarprov.go.id, Kamis (22/7/2021) pukul 14.10 WIB. Bahkan di sejumlah rumah sakit di Kota Padang mengalami kekurangan oksigen, salah satunya dari RS Hermina Padang, Jalan Khatib Sulaiman, Lolong Belanti, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat.
Direktur RS. Hermina dr. Nanik saat dihubungi Kamis siang ini mengatakan, kebutuhan oksigen di rumah sakit yang ia pimpin sangat kekurangan. Bahkan telah mencari hingga ke penyuplai dari rekanan pun tidak ada, salah satunya di PT. Asiana Gasindo, Jalan Bypass Padang.
Nanik mengungkapkan jika kebutuhan oksigen per hari itu sebanyak 100 liter per hari dengan hitungan 60 liter oksigen.
"Kita pun tadi tanya ke rekanan resmi tapi stok sudah habis, dan alhamdulillah tadi sudah dapat dari tempat lain dan hanya 40 tabung dengan harga yang sangat tinggi. Sehingga kita di RS Hermina sangat membutuhkan sekali," ungkapnya.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Sumbar Meningkat, RSUP M. Djamil Padang Butuh 10 Ton Oksigen
"Itu jumlah yang 40 tabung hanya bisa bertahan sampai pukul 22.00 WIB dan belum bisa memenuhi untuk persediaan hari berikutnya," kata Nanik kepada Halonusa.com.
Direktur RS Hermina berharap persoalan ketersediaan oksigen di Kota Padang terutama di rumah sakit rujukan Covid-19 yang ia pimpin dapat terbantu. Rumah sakit Hermina Padang saat ini merawat sebanyak 25 pasien Covid-19 dengan jumlah ventilator sebanyak 5."Jadi kami memang sangat kekurangan sekali, nanti ada rapat seluruh pimpinan rumah sakit dengan Dinas Kesehatan Sumatera Barat siang ini," kata Nanik.
Terkait mulai langkanya oksigen untuk pasien Covid-19 di Sumbar menjadi atensi kepolisian daerah. Bahkan Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, pihaknya akan menyelidiki ke sejumlah lokasi pengadaan oksigen dan atau distributor.
"Nanti kita akan cek di lapangan terkait informasi kekurangan oksigen tersebut ke distributor dan atau lokasi pengadaan oksigen, apakah memang nanti ada penimbunan atau tidak kita akan cek," kata Satake Bayu.
Editor : Redaksi
