SEKOCI: Memupuk dan Upaya Regenerasi Koreografer Sumbar

×

SEKOCI: Memupuk dan Upaya Regenerasi Koreografer Sumbar

Bagikan berita
Koreografer dan Komposer bersama Board (penggagas) dan Panitia Festival MenTARI 2021|10 Koreografer Muda Sumatera Barat 2021.|Board (penggagas) bersama Panitia Festival MenTARI 2021.
Koreografer dan Komposer bersama Board (penggagas) dan Panitia Festival MenTARI 2021|10 Koreografer Muda Sumatera Barat 2021.|Board (penggagas) bersama Panitia Festival MenTARI 2021.

KEHIDUPAN seni merupakan sebuah wacana, yang mana ketika seni itu dapat dikatakan hidup, tumbuh dan berkembang apabila dibangun oleh beberapa unsur yang saling memberi dampak terhadap kehidupan seni itu sendiri.

Adapun beberapa unsur yang dimaksud yaitu dengan adanya peran pelaku seni dan pemerhati seni. Pelaku seni dapat diartikan sebagai orang-orang yang bergerak sebagai pegiat seni.

Sedangkan untuk pemerhati seni dimaksud adalah orang-orang yang memiliki kemampuan untuk memberikan dorongan sekaligus stimulus, termasuk kepada pegiat seni agar senantiasa bergerak dalam dunia kesenian sebagai bagian dari unsur kebudayaan untuk melahirkan karya-karya serta generasi-generasi baru yang nantinya dapat mengusung identitas kebudayaan dan dapat dipandang oleh kebudayaan lain pun di dunia ini.

Tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan seni berjalan seiring ruang dan waktu. Perkembangan dan pertumbuhan seni, khususnya tari di Indonesia turut dipengaruhi oleh koreografer-koreografer yang berasal dari kebudayaan Minangkabau yang terbentang dalam geografis wilayah Sumatera Barat.

Baca juga:

[caption id="attachment_7137" align="alignnone" width="588"]10 Koreografer Muda Sumatera Barat 2021. 10 Koreografer Muda Sumatera Barat 2021.[/caption]

Baca juga: Alumni UNP Terpilih sebagai Sekjend IGVI 2021-2026

Sejak masa Hurijah Adam, Sofyani Yusaf Rahman, Gusmiati Suid, hingga awal dekade 2000-an muncul nama-nama yang membanggakan Sumatera Barat.

Di antara koreografer-koreografer yang dapat dikenal baik pada nasional maupun internasional yaitunya seperti; Indra Yuda, Susas Loravianti, Joni Andra, Herlinda Mansyur, Ali Sukri dan Hartati.

Selain mereka memiliki darah sebagai orang Minangkabau, namun juga mengabdikan diri pada lembaga pendidikan dan juga komunitas seperti dari Universitas Negeri Padang (UNP) yaitu Indra Yuda dan Herlinda Mansyur, dari Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang yaitu Susas Loravianti dan Ali Sukri, serta Komunitas Seni Tari Indonesia yaitu Hartati dan Joni Andra.

Hingga saat ini, jarang sekali terdengar nama-nama koreografer muda yang muncul dan konsisten untuk berkarya, baik di ajang nasional maupun Internasional. Ditambah lagi dengan kondisi dunia yang saat ini dilanda pandemi Covid-19.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan
Berita Terkait
Terkini