Siapa Roehana Koeddoes di Google Doodle Hari Ini, Wartawan Perempuan Pertama Jadi Pahlawan Nasional

×

Siapa Roehana Koeddoes di Google Doodle Hari Ini, Wartawan Perempuan Pertama Jadi Pahlawan Nasional

Bagikan berita
|Pendiri Rohana School menghadap sang Khalik pada usia ke-88, 17 Agustus 1972 dan keluarga memakamkan Pahlawan Nasional perempuan Indonesia di tempat pemakaman umum (TPU) Karet, Jakarta.
|Pendiri Rohana School menghadap sang Khalik pada usia ke-88, 17 Agustus 1972 dan keluarga memakamkan Pahlawan Nasional perempuan Indonesia di tempat pemakaman umum (TPU) Karet, Jakarta.

HALONUSA.COM - Pada tampilan Google, 8 November 2021 menampilkan Roehana Koeddoes di Google Doodle hari ini. Pendiri Rohana School itu merupakan Pahlawan Nasional berdasarkan ketetapan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang menganugerahi Rohana Kudus sebagai Pahlawan Nasional pada 8 November 2019.

Selain itu Ruhana Kudus juga dinobatkan sebagai jurnalis perempuan pertama di Indonesia dan sebagai wartawati pertama di Minangkabau, 17 Agustus 1974, dan pada masa pemerintahan Orde Baru (Orba) Roehana Koeddoes mendapat gelar sebagai 'Perintis Pers Indonesia' pada Peringatan ke-3 Hari Pers Nasional 1987.

Lalu siapa Roehana Koeddoes, dia merupakan pejuang perempuan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Ruhana Kudus yang tampil Google Doodle Hari Ini merupakan sulung dari 26 bersaudara, dan termasuk kakak tiri Sutan Syahrir.

Pahlawan Nasional perempuan terlahir dengan nama lengkap Siti Roehana Koeddoes, lahir di Koto Gadang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) pada 20 Desember 1884.

Baca juga:

Semasa era penjajahan Belanda di Minangkabau, wartawan perempuan Indonesia Roehana Koeddoes tidak pernah mendapatkan pendidikan secara formal, Rohana lebih banyak sekolah rumah (homeschooling) dan tentunya saat berusia lima tahun sudah mendapatkan pendidikan baca tulis dari sang ayah, Muhammad Rasyad Maharaja Sutan, seorang jaksa (Hoofd) yang acap berpindah tugas.

Roehana Koeddoes, yang merupakan sepupu Haji Agus Salim juga dikenal sebagai pejuang perempuan, memperjuangkan pendidikan dan kesetaraan gender. Karya tulis Rohana sewaktu muda selalu dianggap Belanda mengganggu lingkungan, hingga suatu ketika surat kabar perempuan Putri India (ejaan lama: Poetri-Hindia) dibredel Belanda.

Merasa kebebasan berekspresi dikekang, jurnalis perempuan Indonesia pertama dari Minangkabau yang tampil di Google Doodle hari ini mendirikan surat kabar perempuan pertama di Indonesia, yakni Sunting Melayu (ejaan lama: Soenting Melajoe), 10 Juli 1912.

Hebatnya lagi jurnalis perempuan Indonesia termasuk pendiri terbentuknya badan sosial dan atau dapur umum bagi gerilyawan. Saat gencatan senjata antara pahlawan nasional dengan para penjajah semakin kuat, Roehana dalang dibalik penyelundupan senjata untuk para pejuang dari Koto Gadang ke Bukittinggi melalui Ngarai Sianok.

[caption id="attachment_16840" align="aligncenter" width="750"]Roehana-Koeddoes-Rohana-Kudus-Ruhana-Kudus-Hari-Pahlawan-Nasional-Presiden-Jokowi-Minangkabau-Wartawan-Perempuan-Perjuangan-Perempuan-Wartawan-Indonesia-Belanda- Pendiri Rohana School menghadap sang Khalik pada usia ke-88, 17 Agustus 1972 dan keluarga memakamkan Pahlawan Nasional perempuan Indonesia di tempat pemakaman umum (TPU) Karet, Jakarta.[/caption]

Puluhan senjata lolos dari razia tentara Belanda setelah mengira hanya buah-buahan dan sayuran, hingga akhirnya senjata itu tiba di Kota Payakumbuh dengan kereta api.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini