Siapa Sherina yang Berondong Kekecewaan sama Satpol PP Aceh, Ahmad Yani Menjawab

×

Siapa Sherina yang Berondong Kekecewaan sama Satpol PP Aceh, Ahmad Yani Menjawab

Bagikan berita
|
|
HALONUSA.COM - Salah seorang model perempuan dan penyanyi memberondong kekecewaan terhadap kinerja petugas Satpol PP Aceh. Kekecewaan diupload via akun Twitter miliknya dengan nada tulisan 'Manusia jg tanpa ngerti dia salah apa, tiba2 di karung terpal, mulut diikat, merintih kepala keluar, dipaksa masuk karung lagi ya STRES. Niat bunuh/tidak bunuh, anjing PELIHARAAN ini TEWAS," tulis pemilik akun Twitter @sherinasinna, sebagai respon tanggapan dari Kasatpol PP dan Wilayatul Hisbah Aceh Singkil, Ahmad Yani' Tulisan nada kekecewaan itu lantaran video viral memperlihatkan para petugas Satpol PP membawa paksa seekor anjing peliharaan berwarna hitam. Video berdurasi 16 detik itu diupolad @gregorius_6 tersebar di berbagai akun. Informasi lokasi peristiwa dalam video itu disebutkan di kawasan wisata halal di Kecamatan Pulau Banyak, Aceh. Lantas siapa pemilik akun Twitter @sherinasinna itu? saat diselidiki, ternyata pemiliknya bernama Sinna Sherina Munaf (Sherina Munaf). Unggahan nada kekecewaan terhadap Satpol PP Aceh Singkil bertubi-tubi, seperti unggahan tulisan berikut,' 'Manusia jg tanpa ngerti dia salah apa, tiba2 di karung terpal, mulut diikat, merintih kepala keluar, dipaksa masu karung lagi ya STRES' ' Niat bunuh/tidak bunuh, anjing PELIHARAAN ini TEWAS' tulis pemilik akun @sherinasinna Sherina merupakan buah hati pasangan Triawan Munaf dan Luki Ariani. Perempuan kelahiran 11 Juni 1990, Bandung Jawa Barat itu merupakan istri dari Baskara Mahendra. Yang mana Sherina di dalam status anak Triawan Munaf merupakan anak kedua dan lulusan British International School. Menurut informasi jika Sherina Sinna atau nama  lain Sherina Munaf adalah penyanyi serta model asal Indonesia dan berdarah keturunan dari Minangkabau, Sumatera Barat. Hal ini dapat ditelusur karena ayah Sherina merupakan keponakan dari penyanyi sekaligus musikus legendaris Indonesia bernama Fariz Rustam Munaf. Sherina yang juga Duta Satu Hati Cerdaskan Bangsa (SHCB) Pocari Sweat itu memberondong kalimat-kalimat kekecewaan terhadap petugas Satpol PP Aceh, atas tindakan petugas yang diduga hendak menangkap seekor anjing berwarna hitam bernama 'Canon' milik salah seorang pengelola homestay dan restoran di sana.  Upaya dari petugas menangkap anjing Canon menggunakan kayu berukuran cukup panjang dan besar untuk diangkut ke Singkil. Ini pernyataan dari Sherina Munaf atau Sinna Sherina Munaf terhadap petugas Satpol PP Aceh:
  • Mau sampai kapan banyak manusia dari bangsa kita sendiri memperlakukan satwa seperti benda begini. Apalagi ini HEWAN PELIHARAAN seseorang. The greatest privilege of having A VOICE is to PROTECT the VOICELESS. Kl km resah karena ini, SPEAK UP.
  • Bayangkan. Seekor anjing yang sepanjang hidupnya percaya manusia, yang ketika didatangi aparat keji itu ekornya melambai-lambai ramah, ternyata detik-detik terakhirnya adalah dikarungi ampai lemas dan akhirnya tewas. Demi agenda egois manusia yang berseragam.
  • Masih stres kebayang hewan peliharaan tersayang, dirawat dari kecil, ramah dan percaya sama manusia, eh diburu, disiksa dan tewas oleh tangan-tangan aparat berseragam, utk alasan apakah? Wisata halal? Kalau sampai iya demi itu, apakah halal = menghalalkan segala cara? Sakit.
  • Respon mengecewakan dari Kasatpol PP dan Wilayatul Hisbah Aceh Singkil, Ahmad Yani. Manusia jg tanpa ngerti dia salah apa, tiba2 di karung terpal, mulut diikat, merintih kepala keluar, dipaksa masuk karung lagi ya STRES. Niat bunuh/tidak bunuh, anjing PELIHARAAN ini TEWAS.
  • Kepada Kasatpol PP Aceh Singkil, Ahmad Yani yang menduga Canon mati karena “stress”: Canon dimasukkan ke keranjang sayur, ditutup kayu, dibungkus terpal, dilakban keliling, dibawa naik boat dr Pulau Panjang ke Singkil. Cuaca hari itu panas. Canon mati karena TIDAK BISA NAFAS.
  • Ini bukan soal generalisasi sebuah daerah, ataupun soal agama. Ini soal KESEJAHTERAAN HEWAN yang dimana hewan ini dipelihara dari kecil dan diambil PAKSA hingga tewas. Kami di sini bersuara demi keadilan Canon, pemiliknya, dan anjing2 di bagian INDONESIA manapun.
  • Ironisnya: Apakah dengan bersuara seperti ini akan mengembalikan nyawa Canon atau anjing2 lainnya? Tidak. Tapi kita bisa mencegah hal2 seperti ini di masa depan dengan bersuara.
  • Gila banget. Sekarang gw dikirimin gambar anjing2 di pasar Tomohon yang dijual untuk dimakan. Ditanya mana suara Sherina yang ini? Itu video tahun 2018, mata saya belum seterbuka itu mengenai animal welfare. Kalo gw punya superpower pengennya jg bisa nyelametin SEMUANYA.
Sementara itu Kasatpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH) Aceh Singkil, Ahmad Yani, saat dimintai konfirmasi, Sabtu (23/10/2021) menepis pernyataan tentang mulut anjing diikat seperti yang tersebar di media sosial yang menyertakan foto dan video saat proses penangkapan anjing di Pulau Banyak, Aceh Singkil. Ahmad Yani menerangkan, kalau anggota Satpol PP Aceh Singkil membawa anjing dari Pulau Banyak ke daratan Aceh Singkil diikat menggunakan rantai dan dimasukkan ke keranjang kol. "Cuma itu, keranjang itu diikat biar ngak pecah," ungkap Kasatpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH) Aceh Singkil, Ahmad Yani. Baca juga: "Kalau memang diikat mulutnya, dari sana sudah mati. Itu pembunuhan namanya. Nggak ada kita ikat mulutnya, siapa pula yang berani pegang anjing itu. Yang berani itu kan tuannya," tutur Ahmad Yani. Sekali lagi proses menangkap dan atau membawa anjing juga dilihat pengelola resort. Anjing bernama Canon itu di evakuasi ke daratan Singkil. "Sampai ke kantor anjingnya sudah mati. Kemudian kita lapor ke Sekda dan anjingnya kita kuburkan," jelas Ahmad Yani. Kemudian asal diketahui sambung Kasatpol PP dan Wilayatul Hisbah, ada dua ekor anjing resort yang telah di evakuasi, yaitu anjing betina hidup dan sempat dipelihara di kantor Sat Pol PP sebelum akhirnya diambil pemilik. "Anjing betina kita pelihara, kita kasih makan telur dan nasi. Itu anggota yang rawat dan sudah kita serahkan ke pemiliknya," ungkap Ahmad Yani. (*) Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini