Stadion GHAS Dipakai untuk Laga Tarkam, Penasihat Semen Padang FC Pertanyakan Tanggung Jawab Pemprov Sumbar

×

Stadion GHAS Dipakai untuk Laga Tarkam, Penasihat Semen Padang FC Pertanyakan Tanggung Jawab Pemprov Sumbar

Bagikan berita
Pemeriksaan kondisi Stadion Haji Agus Salim oleh PT Liga Indonesia Baru pada Jumat (12/8/2022) dini hari. (Foto: Dok. Istimewa)
Pemeriksaan kondisi Stadion Haji Agus Salim oleh PT Liga Indonesia Baru pada Jumat (12/8/2022) dini hari. (Foto: Dok. Istimewa)

HALONUSA.COM - Kesepakatan pada pertemuan antara Manajemen Semen Padang FC dengan Pemprov Sumbar pada 5 Agustus 2022 terkait penggunaan Stadion Haji Agus Salim (GHAS) Padang ternyata diingkari.

Karena, poin stadion hanya diperuntukkan bagi SPFC ataupun liga resmi dan tidak akan dipergunakan untuk kegiatan fun football telah diingkari.

Terbukti, pada Minggu (18/9/2022), Pemprov Sumbar telah mengizinkan salah satu kegiatan fun footbal bertajuk 'Trofeo Match GHAS'.

Tak ayal hal itu memantik banyak kekecewaan dari manajemen dan pendukung Kabau Sirah - julukan Semen Padang FC. Termasuk penasihat Semen Padang FC yang juga anggota DPR RI, Andre Rosiade.

Baca juga:

Dia mengaku kecewa dengan Pemprov Sumbar yang ingkar janji usai pertemuan Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy dengan direksi dan komisaris PT Kabau Sirah Semen Padang (KSSP).

"Pemprov Sumbar harus tahu, Semen Padang FC sudah habis Rp700 juta memperbaiki rumput yang rusak. Bahkan pada pertemuan manajemen dengan Wagub Sumbar, dijanjikan stadion hanya dipakai kompetisi liga 2 dan 3 dan liga resmi lainnya. Untuk terjaganya kualitas rumput dan fasilitas stadion. Tapi yang terjadi, disewakan untuk kegiatan lain," kata Andre Rosiade dari Fraksi Partai Gerindra.

Andre Rosiade menyebut, pada laga kandang perdana melawan Persiraja Banda Aceh Jumat (16/9/2022) lalu, kualitas rumput sudah mulai menurun dan rusak. Diduga karena digunakan oleh pihak-pihak lain.

"Stadion sekarang malah disewakan untuk fun soccer atau kegiatan lainnya. Ini sangat mengecewakan," kata Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.

Padahal, kata Andre Rosiade, untuk menjamu Persiraja saja manajemen sudah membayar Rp28 juga. Rincinya, Rp10 juta untuk sewa dan Rp18 juta untuk bayar pajak pada Dispenda.

"Ini tentu tidak seperti yang dijanjikan Pemprov melalui Wagub dan Diaspora yang akan menjaga rumput tak ada. Diperbaiki Rp700 juta, sekarang kualitas rumput sudah rusak," kata Andre.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini