Dalam pekan ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mulai memaparkan Peraturan KPU (PKPU) nomor 3 tahun 2022 tentang tahapan dan jadwal pemilu 2024 ke berbagai pihak.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Dewan Pembina Daerah (DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Sumatera Barat (Sumbar), Andre Rosiade.
Andre mengatakan, selain KPU, partai politik (Parpol), pemerintah dan lembaga terkait lainnya harus terus bergerak agar jumlah dan partisipasi pemilih pada 2024 mendatang lebih baik.
Jika tidak, dikhawatirkan akan terjadi penurunan jumlah pemilih karena dampak pandemi dan perekonomian yang belum membaik.
"Kami dengar KPU se-Indonesia sudah mulai bergerak menyosialisasikan tahapan Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Ini adalah langkah yang tepat, karena sesuai Undang-undang (UU) nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu, pada Pasal 167 ayat 6 yang menyebut bahwa tahapan penyelenggaraan pemilu dimulai 20 bulan sebelum hari pemungutan suara. Atau 20 bulan sebelum 24 Februari 2024," kata anggota DPR RI tersebut, Rabu (27/7/2022).
Berdasarkan PKPU nomor 3 tahun 2022, kata Andre Rosiade, tahapan Pemilu sudah dimulai sejak 14 Juni 2022. Dimulai dari perencanaan program dan anggaran hingga penyusunan peraturan pelaksanaan penyelenggaraan Pemilu.
"Dengan KPU terus menggencarkan sosialisasi, tentunya kita berharap semua pihak siap. Jangan sampai ada alasan-alasan yang membuat kredibilitas KPU dipertanyakan, dan hasil Pemilu juga diragukan," kata Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Andre Rosiade berharap partisipasi pemilih lebih baik dari Pemilu 2019. Menurutnya, jika partisipasi pemilih rendah, tentu sangat disayangkan anggaran besar yang disiapkan jadi percuma.
Partisipasi rendah, katanya, tentu saja karena kurangnya sosialisasi dan minimnya respon mayarakat.
"Kami berharap semua pihak bekerja keras untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 dan juga Pilkada serentak November 2024. Kalau tidak bersama-sama, bisa saja angka partisipasi pemilih menurun lagi. Karena pada Pileg dan Pilpres 2019 lalu angkanya cukup baik. Mari ditingkatkan," kata anggota Dewan Pembina Partai Gerindra ini.
Pada pemilu 2019 lalu, partisipasi masyarakat Sumbar mencapai 75,64 persen.
Dari total jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Sumbar sebanyak 3.882.387, masyarakat yang menyalurkan hak pilihnya adalah sebesar 2.936.719.
Total suara sah berjumlah 2.896.494 dan suara tidak sah 40.225. Angka itu meningkat 11,9 persen jika dibandingkan pada Pemilu 2014 yang hanya berjumlah 63,74 persen.
Andre Rosiade menyebut, sebagai ketua partai, dirinya juga meminta semua kader partai baik di DPD Sumbar, DPC Kabupaten dan Kota serta PAC agar terus mensosialisasikan Pemilu 2024.
"Kita lihat perkembangannya. Mungkin sekarang KPU mulai sosialisasi tahapan. Selanjutnya partai politik lagi yang memastikan masyarakat datang ke TPT," kata Andre.
Lantas seperti apa tahapan Pemilu 2024?
Tahapan dimulai dengan pendaftaran dan verifikasi calon peserta Pemilu 29 Juli-13 Desember 2022.
Penetapan peserta Pemilu 14 Desember 2022.
Pencalonan anggota DPD pada 6 Desember 2022-25 November 2023.
Pencalonan anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten dan Kota 24 April 2023-25 November 2023.
Pencalonan Presiden dan Wapres 19 Oktober 2023-25 November 2023.
Kampanye selama 75 hari mulai 28 November 2023-10 Februari 2024.
Terakhir pemungutan suara Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024. (*)