Tanggapan Mahyeldi Soal Namanya Dalam Kasus Dugaan Korupsi di KONI Padang

×

Tanggapan Mahyeldi Soal Namanya Dalam Kasus Dugaan Korupsi di KONI Padang

Bagikan berita
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi saat makan malam bersama Irwan Prayitno, Gubernur Sumbar periode 2010-2020 usai hadiri acara halal bi halal di Solok, Sumatera Barat. (Instagram/Mahyeldi/Halonusa)
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi saat makan malam bersama Irwan Prayitno, Gubernur Sumbar periode 2010-2020 usai hadiri acara halal bi halal di Solok, Sumatera Barat. (Instagram/Mahyeldi/Halonusa)

HALONUSA.COM - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi enggan mengomentari banyak terkait namanya yang terseret dalam kasus dugaan korupsi dana hibah KONI Padang, semasa ia menjabat Ketua PSP Padang.

Adapun tersangka dugaan kasus korupsi dana Komite Olahraga Nasional Indonesia Padang itu, merupakan Agus Suardi. Ketua KONI Padang periode 2015-2019 itu terakhir menyebut nama Mahyeldi terlibat saat jumpa pers, Sabtu (14/5/2022) di kawasan GOR H. Agus Salim Padang.

"Biarkan sedang berjalan, kan sudah di sana," kata Buya Mahyeldi sapaan dari kepala daerah provinsi Sumbar ini, Selasa, 17 Mei 2022.

Mahyeldi seakan enggan memberikan tanggapan lebih dalam terkait hal itu. Adapun Agus Suhardi sendiri sejak pemeriksaan medio Oktober 2022 oleh penyidik Kejari Padang berulang kali ingin membongkar dugaan kasus korupsi tersebut.

Baca juga:

Agus Suhardi yang juga mantan Bendahara PSP Padang itu membeberkan sejumlah bukti tambahan, yang rencananya akan ia serahkan ke Kejari Padang, Selasa (17/5/2022).

Sejumlah bukti yang menyeret nama Mahyeldi versi Agus sudah berada di tangannnya. Akan tetapi kuasa hukum Agus Suhardi sendiri mengundurkan diri lantaran muncul polemik baru terhadap kliennya itu.

Hingga saat publik bertanya-tanya tentang mundurnya penasihat hukum mantan Ketua KONI Padang itu. Putri Deyesi Rizki, kuasa hukum dari Agus Suardi menyatakan kalau dirinya memang benar mengundurkan diri.

“Itu benar saya mengundurkan diri,” katanya kepada Halonusa.com.

Kasus dugaan korupsi yang ia tangani telah menjalar urusan politik.

"Alasan kedua saya karena kasus ini bukan hukum saja politik sudah ikut masuk. Ini tidak sesuai dengan hati nurani saya,” terang Putri Deyesi Rizki.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini