Teks Khutbah Lebaran Idul Fitri 2023: Meneladani Rasulullah SAW dengan 4 Perkara

×

Teks Khutbah Lebaran Idul Fitri 2023: Meneladani Rasulullah SAW dengan 4 Perkara

Bagikan berita
Design Khutbah Idul Fitri (Ilustrator: Ryan Ramadi/Halonusa)|menu lebaran 2023 (foto: Freepik)|Ilustrasi Cerdas (foto: sirhealth.com)|Ilustrasi Janji (foto: Pinterest)|Ilustrasi Jujur (foto: pasundanekspres)
Design Khutbah Idul Fitri (Ilustrator: Ryan Ramadi/Halonusa)|menu lebaran 2023 (foto: Freepik)|Ilustrasi Cerdas (foto: sirhealth.com)|Ilustrasi Janji (foto: Pinterest)|Ilustrasi Jujur (foto: pasundanekspres)
HALONUSA.COM - Dalam agama Islam, ada 2 pegangan hidup yang pertama yaitu pedoman dan memaknai isi ayat suci Alquran dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, melaksanakan perintah Rasulullah SAW. Meskipun kekasih Nabi Rasulullah SAW tidak hidup di jaman sekarang, namun ilmu terkait penjabaran sifatnya sudah ditafsirkan oleh banyak ulama melalui beragam pendapat dan riwayat. Sebut saja Abu Hurairah yang telah meriwayatkan 5374 hadits, Abdullah bin Umar dengan 2630 hadits, Anas bin Malik 2286, Aisyah binti Abi Bakr 2210 dan Abdullah bin Abbas 1660 serta Jabir bin Abdillah 1540 hingga Abu Said Al Khudri sebanyak 1170 hadits. Terkait perintah meneladani sifat Rasulullah SAW juga telah ada dalam ayat suci Alquran Al-Ahzab Ayat 21, لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ yang artinya Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat). Berikut contoh teks khutbah Lebaran 2023 tentang meneladani sifat Rasulullah SAW melalui 4 perkara yang dapat dibacakan saat pelaksanaan sholat di Hari Raya Idul Fitri 1444H, berdasarkan rangkuman Halonusa dari berbagai sumber pada artikel ini.

Meneladani Rasulullah SAW melalui 4 perkara

1. Siddik (Jujur) [caption id="attachment_51179" align="aligncenter" width="670"]Ilustrasi Jujur Ilustrasi Jujur (foto: pasundanekspres)[/caption] Jujur adalah salah satu prinsip dasar dalam Islam. Sebagai muslim, kita harus selalu jujur dalam segala hal, baik dalam ucapan maupun perbuatan. Dengan jujur, kita dapat membangun kepercayaan dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. “Bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar (Q.S Al Ahzab: 70) “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar (jujur).” (QS. At-Taubah: 119) “Apabila kamu berbicara, bicaralah sejujurnya, sekalipun dia kerabat(mu),” (QS. Al-An’am: 152) 2. Amanah (Dapat Dipercaya) [caption id="attachment_51178" align="aligncenter" width="636"]Ilustrasi Janji Ilustrasi Janji (foto: Pinterest)[/caption] Amanah berarti penyampaian pesan dari seseorang yang dimanahkan sesuai amanah dari yang meninggalkan pesan, jaman sekarang dapat diartikan sebagai janji sesuai hadits Rasulullah SAW kepada Ali Bin Abi Thalib dan diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhuma’.

عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ وَعَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : الْعِدَةُ دَيْنٌ

Dari ‘Ali bin Abi Thâlib Radhiyallahu anhu dan ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhuma, bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janji adalah utang.” Karena termasuk perilaku terpuji yang harus dilakukan semua pihak, tak terkecuali anak-anak maka contohnya jika seseorang bertugas piket di sekolah, maka ia akan menyelesaikan piket tersebut dengan bertanggung jawab. 3. Tabliq (Menyiarkan) [caption id="attachment_51010" align="aligncenter" width="600"]Ceramah Idul Fitri 1444H Ilustrasi Ceramah Idul Fitri 1444H (foto: Ilustrator M. Andika Ramadan)[/caption] Sementara untuk contoh praktek sifat teladan Rasulullah SAW sebagai Tabliq (Menyiarkan) yaitu apabila mengetahui kebenaran maka ia akan menyampaikan kebenaran tersebut meski pahit. Misalnya memberi tahu teman, bahwa orang yang ia suka juga menyukai teman dekatnya. Hal tersebut juga tertuang dalam QS. Al Maidah ayat 67 yang artinya “Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu…” dan QS Al-Ahzab ayat 39 “Yaitu, orang-orang yang telah menyampaikan risalah risalah Allah, mereka takut akan kepada-Nya serta mereka tiada merasa takut kepada seorang selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat perhitungan.” Penyampaian tabligh harus dengan lemah lembut dan berupa ajakan, bukan paksaan seperti melakukan dakwah serta khutbah hingga ceramah yang belakangan ini sudah disuarakan para ulama dari waktu ke waktu, khususnya saat momen bulan suci Ramadhan. 4. Fathonah (Cerdas) [caption id="attachment_51177" align="aligncenter" width="643"]Ilustrasi Cerdas Ilustrasi Cerdas (foto: sirhealth.com)[/caption] Disisi lain, orang yang Fathonah (Cerdas) bukan hanya dia dengan IQ tinggi dan atau memiliki kapasitas intelektual tinggi. Tapi secara garis besar adalah seseorang yang mampu memutuskan suatu perkara atau masalah dengan cerdas dan bijaksana. “Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al – Qur’an dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki–Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar–benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang–orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).” (QS. Al Baqarah: 269). Itulah contoh teks khutbah Lebaran 2023 tentang meneladani sifat Rasulullah SAW melalui 4 perkara yang dapat dibacakan saat pelaksanaan sholat di Hari Raya Idul Fitri 1444H berdasarkan rangkuman Halonusa dari berbagai sumber pada artikel ini, semoga bermanfaat. (*) Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini