Direktur Human Capital Management Telkomsel, Muharam Perbawamukti mengatakan, pihaknya mendorong berbagai inisiatif untuk menciptakan lingkungan kerja yang setara dan inklusif, salah satunya dengan membentuk Women@Telkomsel.
“Wadah komunitas karyawan perempuan di Telkomsel. Kami percaya, kesetaraan dan keberagaman perspektif akan melahirkan lebih banyak gagasan dan inovasi yang sangat butuh bagi industri telekomunikasi digital,” kata Muharam Perbawamukti kepada Halonusa.com melalui siaran persnya, 22 April, 2022.
Muharam Perbawamukti melanjutkan, hari ini, bertepatan dengan peringatan Hari Kartini, Telkomsel menyambut baik inisiatif Code; Without Barriers gagasan Microsoft. Aliansi ini sejalan dengan agenda kami dan akan menjadi katalis yang dapat mengakselerasi terciptanya lingkungan kerja yang inklusif.
Melalui program ini, Muharam Perbawamukti menjabarkan, kalau Telkomsel menjadi perusahaan pertama dari Indonesia yang akan bergabung dengan sedikitnya 13 perusahaan dan 21 komunitas developer di Asia Pasifik.
“Sebelumnya juga telah menjadi mitra program Code; Without Barriers. Kolaborasi ini menjadi bukti komitmen Telkomsel untuk terus mendorong lingkungan kerja yang inklusif.
Sehingga membuka lebih banyak kesempatan bagi talenta perempuan di Indonesia dan Asia Pasifik,” terang Direktur Human Capital Management Telkomsel itu.
Menurut data Boston Consulting Group tahun 2020, partisipasi tenaga kerja perempuan dalam industri teknologi di Asia Tenggara berada di kisaran 32 persen. Secara khusus di Indonesia, angka tersebut masih berada di 22 persen.
Hal ini mengindikasikan besarnya peluang yang perlu dan terbuka bagi perempuan untuk semakin berkontribusi terhadap industri teknologi.
Baca Juga: Robotic Process Automation (RPA) Investasi Telkomsel Pengembangan SDM Digital
Baca Juga: Dengan Telkomsel dan Indihome, Netflix Semakin Andal, Seru dan Mudah Bagi Pelanggan
Kolaborasi ini tentunya meningkatkan keterampilan digital talenta perempuan Telkomsel melalui sejumlah pelatihan, baik yang bersifat self-learning dengan mempelajari modul yang sudah personalisasi maupun yang bersifat grup di mana ada jadwal pelatihan tertentu.
Selanjutnya dan sama dari sebelumnya yakni menyiapkan para partisipan mengambil sertifikasi berstandar internasional Microsoft di bidang komputasi awan serta kecerdasan buatan.
Muharam melanjutkan, tantangan terbesar melahirkan inovasi di industri digital adalah keberagaman perspektif dalam merancang produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Dan memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi perekonomian bangsa.
“Data dan temuan dari berbagai studi—termasuk studi di internal organisasi kami telah membuktikan hal tersebut. Keberagaman perspektif dan pertumbuhan yang berkelanjutan hanya dapat lahir dari lingkungan kerja yang setara dan inklusif,” jelas padat.
Code; without Barriers pertama kali diluncurkan oleh Microsoft di Asia Pasifik pada September 2021. Sejak saat itu, program ini telah menjalankan aktivitas seperti Mentoring Circles Program dan mengeluarkan seri Podcast yang bertujuan untuk menciptakan kesadaran.
Menantang asumsi, serta merayakan keberagaman di dunia coding, teknologi, dan data science. Terbaru, Code; Without Barriers juga akan segera menggelar hackathon yang mengundang seluruh perempuan untuk menunjukkan kemampuan data dan AI mereka.
Selengkapnya bisa dilihat di https://codewithoutbarriers.devpost.com/. Informasi lebih lanjut tentang Code; Without Barriers, dapat diakses melalui https://aka.ms/codewithoutbarriers.