HALONUSA.COM - Panglima TNI tidak hadir dalam Rapat Kerja (Raker) bersama komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Mentri Pertahanan Negara dan Mentri Keuangan RI.
Ketidak hadiran Panglima TNI Jenral Andika Prakasa itu bukan tanpa alasan. Ia berangkat ke Papua untuk melihat keadaan pasca serangan yang dilakukan oleh Kelompok Sipil Bersenjata (KSB) di Kabupaten Puncak pada Kamis pagi.
Dalam Rapat Kerja tersebut, Panglima TNI diwakili oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana Yudo Margono.
Informasi itu disampaikan Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid yang menyatakan bahwa Panglima sedang berada di Papua untuk melihat keadaan di sana.
"Per pukul 09.00 WIB tadi kami menerima WhatsApp dari Pak Panglima bahwa berkenaan dengan kejadian di Papua pagi tadi, beliau harus berangkat," katanya.
Sebelumnya, kelompok sipil bersenjata (KSB) Kamis (27/1/2022) pagi, telah menyerang Pos TNI di Bukit Tepuk, Kampung Jenggernok, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua. Dua prajurit dilaporkan meninggal dunia.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga mengakui dari laporan yang diterima terungkap awalnya KSB menyerang dan menembaki Pos TNI di Bukit Tepuk Kampung Jenggernok, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, hingga terjadi kontak tembak.Akibat dari kejadian itu, dua prajurit dari Satgas Pamtas Mobile Yonif R 408/SBH terkena tembakan.
"Sampai saat ini Satgas Pamtas Mobile Yonif R 408/SBH melaksanakan siaga di Pos Gome serta mengevakuasi kedua korban," jelasnya.
Kapendam XVII/Cenderawasih mengatakan kedua personel yang meninggal, yakni Serda Rizal dan Pratu Baraza yang terkena tembakan di bagian perut.
Editor : Redaksi
