Tradisi Lebaran Idul Fitri 2023 di Padang Panjang, Sudah Pernah Lakukan?

×

Tradisi Lebaran Idul Fitri 2023 di Padang Panjang, Sudah Pernah Lakukan?

Bagikan berita
Design Tradisi Lebaran 2023 (Ilustrator Yurico Andani/Halonusa)
Design Tradisi Lebaran 2023 (Ilustrator Yurico Andani/Halonusa)

HALONUSA.COM - Sebagai kota pelajar, Padang Panjang di Sumatera Barat tidak memiliki tradisi khusus seperti Tabuik di Pariaman atau Pacu Itiak di Payakumbuh.

Beberapa tradisi yang dilakukan oleh warga Padang Panjang sekiranya hampir sama dengan beberapa kegiatan dan tradisi oleh Sumatera Barat (Sumbar), di daerah lainnya.

Seperti Malamang, Marandang dan Manambang hingga Manjalang Mintuo yang pada artikel ini akan terangkum beberapa penjelasan terkait serta kapan waktu pelaksanaannya pada 2023.

Selain itu, karena Padang Panjang yang dingin dan memiliki beberapa tempat wisata air, maka setiap Lebaran Idul Fitri juga ramai para pengunjung warga asli atau pun pendatang yang pergi berlibur ke Padang Panjang. Salah satu tempatnya yaitu Mifan (Minang Fantasi).

Baca juga:

Berikut 4 tradisi lebaran Idul Fitri yang sudah pernah dilakukan dari tahun ke tahun dan kemungkinan akan dilakukan juga tahun ini berdasarkan rangkuman Halonusa dari berbagai sumber, baca pada artikel ini sampai selesai.

4 Tradisi Lebaran Idul Fitri di Padang Panjang

1. Malamang

[caption id="attachment_49481" align="alignnone" width="800"]Tradisi Malamang di Kota Padang (Foto Halonusa) Tradisi Malamang di Kota Padang (Foto Halonusa)[/caption]

Malamang adalah kegiatan membuat sebuah kuliner yang diberi nama lamang, Lamang ini sendiri adalah makanan yang terbuat dari beras ketan yang dicampur dengan santan dan bumbu lainnya dan dimasak menggunakan bambu yang agak besar.

Tradisi Malamang biasanya dilakukan saat menyambut datangnya bulan suci Ramadhan dan menjelang Lebaran Idul Fitri dan sudah dilakukan secara turun temurun di Sumbar, Lamang akan disuguhkan sebagai salah satu makanan dengan beberapa variasi, seperti lamang hitam dan lamang kundua.

Tradisi ini dimaksudkan untuk mempererat dan mempererat tali silaturahim, karena harus dilakukan oleh banyak orang dengan beberapa langkah dan kolaborasi terkait yang harus diikuti dan mengungkapkan bentuk perkembangan biologis masyarakat Minangkabau dan hubungan sosial di sebagai solidaritas dan simbol-simbol antar sesama.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini