Dalam kuliah tersebut, ia mengusung tema Tacit Knowledge: Developing Leadership and Audit Capabilities to Achieve Your Ultimate Goals yang artinya Mengembangkan Kemampuan Kepemimpinan dan Audit untuk Mencapai Tujuan Utama Anda.
Hendra dalam kesempatan yang diberikan, ia turut membagikan pengalamannya tentang bagaimana perjalanan ketika mengembangkan tacit knowledge. Mulai sejak menjadi seorang pegawai baru di BPK sampai menempati posisi sebagai salah satu Pimpinan BPK saat ini.
Tacit knowledge adalah pengetahuan yang dikumpulkan dan dimiliki dari pengalaman dan pemahaman dalam konteks pribadi yang terinternalisasi dalam setiap individu.
"Berbeda dengan explicit knowledge atau pengetahuan yang diperoleh di sekolah, bangku kuliah, kursus dan pelatihan. Sedangkan tacit knowledge diperoleh melalui pengalaman dan pemahaman pribadi, atau dengan bahasa sederhana tacit knowledge adalah ilmu yang tidak diajarkan di bangku sekolah," katanya.
Transmisi tacit knowledge, sebutnya, ini biasanya dapat dilakukan melalui sharing, mentoring dan coaching.
"Tapi sekali lagi, karena keunikannya yang tergantung dari determinasi pemahaman pribadi, keberhasilannya akan kembali ke diri kita masing-masing," imbuhnya.
Ditambahkannya, dua tacit knowledge yang sangat penting untuk dikembangkan dalam diri sebagai auditor adalah aspek leadership dan aspek keahlian dalam pemeriksaan.
"Kedua aspek ini yang dikembangkan secara berkesinambungan sehingga bisa mencapai posisi saat ini", ungkap pria kelahiran 1972 ini.
Hendra Susanto menyampaikan hal penting yang diperlukan untuk membangun leadership adalah memiliki visi atau mimpi.
Mimpi tersebut dapat diwujudkan dengan membangun dan mengembangkan kemampuan, kapasitas, jaringan, dan keinginan untuk selalu belajar dari senior maupun atasan.
"Dua unsur penting dari leadership lainnya yaitu kredibilitas dan trust," paparnya.
Sedangkan tacit knowledge yang dikaitkan keahlian dalam pemeriksaan, menurut Hendra Susanto, keberhasilan pemeriksaan itu tidak saja tergantung dari pengetahuan tentang pemeriksaan. Namun juga terkait dengan subject matter yang diperiksa.
"Pemahaman dan penguasaan subject matter lah yang sebenarnya menjadi kunci utama dalam keberhasilan pemeriksaan," ucapnya.
Hal penting lainnya yang disoroti oleh adalah kreativitas. Auditor itu harus kreatif. Kreatif berarti tidak hanya mengandalkan program pemeriksaan yang bersifat baku.
"Auditor bisa melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis selama tetap sesuai standar pemeriksaan," ujarnya.
Ia mengajak para mahasiswa untuk melatih diri sejak dini. Selagi kuliah asahlah kemampuan dan punyalah mimpi.
"Selalulah berpikir kreatif dan inovatif sehingga ada perbedaan kualitas dibanding dengan yang lainnya," ajak Hendra Susanto.
Kuliah Umum tersebut juga dimoderatori Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unand Annisa Rahman, dan juga dihadiri oleh Wakil Rektor I Unand Mansyurdin, civitas akademika dan mahasiswa Unand. (*)