Tuntutan tersebut disampaikan mahasiswa setelah melakukan serangkaian aksi unjuk rasa (unras) selama empat hari belakangan dari Minggu ke Rabu (4-7/9/2022) di sejumlah lokasi Kota Padang.
Koordinator Pusat BEM SB Irwandi menyampaikan empat tuntutan mereka ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar.
Pertama, menolak kenaikan harga BBM subsidi, karena kenaikan BBM berdampak langsung pada perekonomian masyarakat.
Kemudian, mendesak pemerintah untuk menunda proyek strategis nasional yang tidak berdampak langsung kepada masyarakat dan dananya subsidi BBM itu diahlikan ke proyek tersebut.
Selanjutnya, mendesak pemerintah membuat regulasi pemakaian subsidi BBM.
Terakhir, mahasiswa juga mendesak menteri keuangan untuk membuka transparasi arah lokasi dana lokasi subsidi BBM.
"Kami meminta Ketua DPRD Sumbar atau perwakilan untuk menyampaikan aspirasi tersebut ke tingkat pusat," katanya, Rabu (7/9/2022).
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sumbar, Irsyad Syafar mengeklaim akan memfasilitasi mahasiswa untuk bertemu dengan Ketua DPRD Sumbar, Supardi pada Jumat (9/9/2022).
"Aspirasi dari mahasiswa akan kami sampaikan," kata Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
Pantauan di lapangan, aksi unras yang dilakukan mahasiswa berjalan lancar dan tertib.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolresta Padang, Kombes Ferry Harahap.
"Tidak ada yang kami tangkap, polisi hadir itu mengawal mengamankan dan memfasilitasi mahasiswa, itu tugas kami," katanya.
Ferry menambahkan, dalam kegiatan tersebut pihaknya mengerahkan 500 personel dan tambahan 300 orang dari Polda Sumbar. (*)
Baca juga:
https://halonusa.com/emak-emak-ikut-demo-di-dprd-sumbar-ngaku-tak-disuruh-siapa-siapa/