HALONUSA.COM - Lonjakan kasus Covid-19 di Sumatera Barat (Sumbar) semakin mengkhawatirkan. Bahkan Direktur Utama (Dirut) RSUP Dr.M.Djamil Padang, Dr. dr. Yusirwan, Sp.B, Sp.BA (K), MARS mengatakan rumah sakit di bawah Kementerian Kesehatan yang ia pimpin membutuhkan tempat tidur untuk merawat pasien Covid-19.
Yusirwan menjelaskan, kebutuhan tempat tidur sangat tinggi saat ini karena kasus sudah mencapai 86 persen artinya rumah sakit harus menyediakan sekitar 50 persen tempat tidur. "Itu yang kami alokasikan sekarang," ujar Yusirwan, saat wawancara Senin (12/7/2021).
Ia menerangkan, pihaknya semaksimal mungkin untuk menambah, sebab selama ini pertahanan 255 tempat tidur walaupun kasus pada saat itu menurun. Sehingga menyesuaikan kondisi yang terjadi di lapangan saat itu yang masih 40 persen kasus dengan kebutuhan 20 persen tempat tidur.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Sumbar Meningkat, RSUP M. Djamil Padang Butuh 10 Ton Oksigen
"Sekarang angka di provinsi (kasus Covid-19) sudah mulai tinggi walau di angka 50 lebih atau 60 persen masih sangat tersedia. Kita sudah (kasus Covid-19) sudah mencapai 86 persen artinya setara 50 persen ketersediaan tempat tidur," jelas Yusirwan.
Sementara alokasi untuk tempat tidur itu stratanya tidak sama, ada untuk bayi, ada yang untuk suspect. Walau mereka mengeluh dan dari hasil diagnosis belum tentu pasien itu Covid-19.
"Nah untuk pasien covid-19 terbagi lagi yang suspect ini, ada yang ringan, berat dan kritikal. Yang kritikal ada banyak sekarang, dan yang kritikal ini yang banyak membutuhkan ventilator, atau kita membutuhkan High Flow Nasal Cannula, dan sangat dibutuhkan untuk merawat pasien yang kritikal tadi kebutuhan ventilator sangat tinggi dan kita tidak punya banyak," kata Direktur Utama (Dirut) RSUP Dr.M.Djamil Padang, Yusirwan.Baca juga: Kasus Covid-19 di Sumbar Meningkat, RSUP M. Djamil Padang Butuh 10 Ton Oksigen
RSUP M. Djamil Padang saat ini baru memiliki 255 tempat tidur, artinya itu cukup merawat pasien Covid-19 di Sumbar karena pada waktu itu masih di bawah 40 persen kasus yang terjadi.
"Kebutuhan itu menyesuaikan kondisi pada saat itu yang masih di bawah 40 persen kasus dengan 20 persen kebutuhan tempat tidur. Sementara saat ini membutuhkan 40 persen lebih tempat tidur karena dengan perkiraan kasus 50 persen lebih atau 60 persen setara dengan 341 tempat tidur yang dibutuhkan," ungkap Yusirwan. (tan)
Editor : Redaksi
